Dari untaian kata keramat
Yang jarang kudapat
Lalu menjadi bait-bait doa
Mengangkasa langit jingga
Menaklukan sajak pujangga
Pada diafragma yang sama
Mengalir hangat tak terkira
Adalah dekapan malammu Juwita
Memaksaku terjaga, menghitung mundur usia
Ketika malam, bintang, dan bulan
Masih dalam setengah perjalanan
Lalu kudapati pagi
Tetesan-tetesan embun
Di sela menguningnya dedaun
Semakin tersadar, merapuh bersama waktu
Entah berapa sajak tersisa
Hingga terlelap selamanya, dalam dekapan malam
itupun cukup sebagai kado yg terindah untukku
BalasHapus