Jumat, 23 September 2011

TERLANJUR RENTA


Ketika kau datang musim lalu
Desir desau angin patahkan ranting cemara

Adalah asaku tersirat disana
Menjadi kering bersama gurat usia

Tak lagi muda tak menjadi muda

Lalu aku bertanya pada pemilik rasa
Berapa usia cinta untuk raga yang renta?

Apa aku hanya bisa goreskan namanya,
Di tanah kering dengan ranting kering
Yang terlalu lama menguning

BILAKAH KAU DATANG


Bila kau datang pagi ini, adalah bongkahan salju yang mencair
Bila kau datang siang nanti, adalah seringai hari yang terpatahkan
Bila kau datang sore nanti, adalah pelangi penghantar lembayung senja
Bila kau datang malam nanti, adalah rangkaian mimpi yang tak pernah terhenti

INSPIRASI TAK DI SINI

Engkau merangkai mutiara dari kedalaman palung hati,
Aku menikmatinya sebagai petuah indah sajak baiduri,
Namun kini kudapati samudra mengering kembali,
Dan mutiara sepertinya susah ditemui,
Lalu apa bekalku kali ini,
Saat mentari meninggi dan tak kudapati kau disini,
Pastilah kutercabik di taring hari.....

Sabtu, 17 September 2011

LELAKI ITU AKU


Sesekali lelaki berdiri di tepi perigi
Percik air yang didapati terlalu suci
Bersarang lagi sekumpulan lebah di benak
Berpura santun namun kelabuhi otak

Terlalu suci, tapi dahaga ini mestinya terobati
Bisik hati, yang turut berpura - pura suci
Tapi musim kadang berganti, sesekali kemarau menghampiri
Dan perut bumi yang kelaparan siap menanti

Lelaki masih bimbang berdiri
Bejana ditangannya masih tak terisi
Dan jejak - jejak di tanah menjadi api
Kering bejana kering pula hati

Rabu, 14 September 2011

HARAPAN ITU SELALU ADA

Masih di penghujung petang
Ketika lembayung senja dibentang
Saat aku kembali kepelukan inang

Sungguh aku terlalu letih berladang
Sedang bibit kutanam terbelenggu ilalang

''Bersabar ya sayang''
Dibalik punggung bukit itu masih ada setitik terang
Untukku kembali berladang