Kamis, 10 Maret 2011

SKETSA DESA TERCINTA

Setetes embun lamban bergulir di daun
Hangat sapa mentari tersipu malu-malu dari balik bukit
Perlahan hijau rerumputan bangkit dari sujud semalam

Pipit kecil kepakkan sayap mungil bertengger di dahan
Dari paruhnya yang kecil terdengar kicauan menyambut pagi
Seolah mengingat dzikir semalam kicaunya kadang terhenti

Lukisan alam terbentang seiring halimun perlahan pergi
Kemasi mimpi-mimpi kembali ke negeri di balik angan
Bening mata air mengalir sebening sangka kaum jelata

Petak-petak harapan belum lagi dibajak
Semilir angin membawa kabar dari kumpulan awan
Mungkin siang nanti hujan baru bertandang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar