Lembar ini kosong, tanpa goresan tanpa tulisan
Sedianya sebagai sebuah persinggahan senja
Manakala deru waktu rambati usia
Semoga kata-kata mampu kurangkai sempurna
Dihiasi sejuta rona wajahmu pada tepiannya
Lembar ini masih kosong duhai adinda
Masih bimbang, mencari kata yang sempurna
Menuangkan apa yang kurasa saat engkau tak ada
Melukiskan gelapnya dunia tanpa sinar kasihmu
Aku berlari ke pantai, melarung imagi ke lautan
Berburu mutiara dasar samudera
Kabarnya moyang pujangga bersemayam di sana
Terkubur bersama untaian syair terindah
Setelah itu kucoba daki puncak tertinggi
Mengetuk pondokan pertapa tua
Selepas dia tuntaskan semedinya
Kan ku minta nasihat dan petuah
Sebagai bingkisan mantra terindah
Bersabarlah sekejap saja adinda
Sampai kutemukan sajak yang hilang
Lalu kita bersama-sama lagi
Menari dan bersenandung di genang cahaya bulan
Sampai fajar hantarkan setetes embun di dahan
Sedianya sebagai sebuah persinggahan senja
Manakala deru waktu rambati usia
Semoga kata-kata mampu kurangkai sempurna
Dihiasi sejuta rona wajahmu pada tepiannya
Lembar ini masih kosong duhai adinda
Masih bimbang, mencari kata yang sempurna
Menuangkan apa yang kurasa saat engkau tak ada
Melukiskan gelapnya dunia tanpa sinar kasihmu
Aku berlari ke pantai, melarung imagi ke lautan
Berburu mutiara dasar samudera
Kabarnya moyang pujangga bersemayam di sana
Terkubur bersama untaian syair terindah
Setelah itu kucoba daki puncak tertinggi
Mengetuk pondokan pertapa tua
Selepas dia tuntaskan semedinya
Kan ku minta nasihat dan petuah
Sebagai bingkisan mantra terindah
Bersabarlah sekejap saja adinda
Sampai kutemukan sajak yang hilang
Lalu kita bersama-sama lagi
Menari dan bersenandung di genang cahaya bulan
Sampai fajar hantarkan setetes embun di dahan